Telkom Pastikan Pria yang Tewas Tenggelam di Pademangan Bukan Karyawannya

 Telkom Pastikan Pria yang Tewas Tenggelam di Pademangan Bukan Karyawannya


Tim gabungan berupaya mengevakuasi seorang pria berinisial P (37) yang tenggelam di lubang galian kabel milik PT Telkom di Pademangan Timur, Jakarta Utara. (ZINTAN PRIHATINI)


Penulis Zintan Prihatini | Editor Nursita Sari JAKARTA, KOMPAS.com - PT Telkom memastikan bahwa pria yang tenggelam di mainhole atau lubang galian kabel di Pademangan Timur, Jakarta Utara, bukan pegawai di perusahaannya. Hal itu disampaikan untuk menepis dugaan bahwa korban berinisial P (37) itu merupakan petugas perbaikan kabel Telkom. "Bukan, bukan dari Telkom. Kalau Telkom, terkait pekerjaan pasti ada surat izin safety, bawa pompa, bawa kipas, linggis, dan dikawal sama patroli dari Telkom," ungkap Team Leader Corrective Maintenance PT Telkom Akses Jakarta Utara Samin saat ditemui Kompas.com di lokasi kejadian, Rabu (14/12/2022).

Samin menegaskan, tak ada kerusakan pada kabel fiber optik yang berada di kawasan tersebut. Kalau pun ada perbaikan, maka pihak Telkom akan datang secara resmi.

"Makanya dari Telkom enggak ada yang ke sini, enggak ada kerusakan, enggak ada penambahan (kabel) baru," ucap dia. Diberitakan sebelumnya, P ditemukan meninggal dunia pukul 15.46 WIB, setelah petugas gabungan melakukan upaya pencarian sejak sekitar pukul 06.00 WIB pagi. "Pada pukul 15.46 WIB, korban berhasil kita angkat keluar dari air," ungkap Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu Abdul Wahid.

Proses pencarian pun dinyatakan selesai pukul 16.00 WIB. Sehingga, total waktu pencarian terhadap korban dilakukan dalam kurun waktu 10 jam. Jenazah korban yang tenggelam pada pukul 23.00 WIB, Selasa (13/12/2022), ditemukan di dasar lubang dengan posisi tangan terlilit kabel. "Dia (korban) terhalang, ada tangannya yang melilit kabel sehingga ketika kami tarik agak susah," jelas Wahid. "Oleh sebab itu, di operasi yang terakhir kami menurunkan satu penyelam lagi, kami posisikan agar korban diangkat secara utuh," sambung dia. Jenazah korban yang sudah berhasil diangkat dari dalam gorong-gorong kemudian dibawa ke RS Cipto Mangunkusumo untuk diotopsi.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama